Thursday, March 9, 2017

Pasukan Elit "Tameng Hidup" Raja Salman




Selama berkunjung ke Indonesia, Raja Salman dikawal khusus pasukan elite Kerajaan Saudi. Namanya Resimen Penjaga Keluarga Kerajaan Arab Saudi,  yang merupakan salah satu unit penting di lingkungan Angkatan Darat negeri petro dollar tersebut. Mereka adalah tameng hidup bagi sang raja dan keluarganya serta para pangeran.

 

 Secara umum, jumlah pasukan kerajaan dan menjaga keamanan nasional berjumlah 200 ribu personel, 80 ribu di antaranya merupakan anggota Garda Nasional yang terdiri atas delapan brigade, antara lain 3 mekanis dan 5 infantri, dengan jumlah total 32 batalyon. Masih ada 24 batalyon cadangan Garda Nasional.


 

Sebanyak 75 persen pasukan ini ditugaskan untuk menjaga fasilitas minyak yang dimiliki Arab Saudi, dan sejumlah objek vital milik kerajaan dan perwakilan asing. Sisanya ditugaskan sebagai pasukan keamanan bagi keluarga kerajaan dan pejabat kunci pemerintahan. Jumlahnya mencapai 33 ribu personel.


Mereka adalah tentara yang paling loyal, selalu siaga dan hanya anggota keluarga kerajaan yang menjabat rantai komando tertinggi. Pasukan ini selalu dengan kemampuan menembak segala macam senjata dan terlatih.

Selain memiliki tugas utama melindungi sang raja sekaligus pelindung dua Kota Suci Islam, mereka juga menjadi pelayan Tuhan. Selama menjalankan tugasnya, mereka mengenakan pakaian serba putih, dilengkapi kafiyah dan kutrah di atas kepalanya. Di luar itu, mereka mengenakan baju dinas biasa dilengkapi baret hijau terang.

Pasukan elite ini telah banyak menjalani tugasnya dan seluruhnya diselesaikan dengan baik. Pada tahun 1979, pasukan ini berhasil menuntaskan invasi Masjid Agung Mekkah yang dilakukan kelompok Islam radikal, yang juga diawaki beberapa anggota Garda Nasional.

Pada tahun 1990, Garda Nasional diterjunkan ke perbatasan untuk mengusir tentara Irak yang saat itu tengah menginvasi Kuwait. Sedangkan pada tahun 2003-2006 pasukan ini terlibat pertempuran melawan al-Qaeda. Karena loyalitasnya yang tinggi, al-Qaeda selalu gagal melakukan sabotase terhadap sejumlah fasilitas pengeboran minyak. Padahal organisasi yang didirikan Osama bin Laden itu dipercaya memberikan gratifikasi kepada sejumlah tentara untuk mengendurkan keamanan.

No comments:

Post a Comment